Indonesia kini memiliki BIMA Satria Garuda, pahlawan
super serupa Ksatria Baja Hitam, karakter dalam serial televisi Jepang yang
berjaya di Tanah Air pada era 1990an. Bima Satria Garuda, yang dibuat bersama
Ishimori Production (pembuat serial Kamen
Rider Jepang seperti Ksatria Baja Hitam) merupakan hasil pelokalan Ksatria
Baja Hitam yang berbentuk live action super hero program (tokusatsu).[1]
Kisah BIMA bercerita tentang dunia
pararel yang tidak memiliki sumber daya alam, sebuah dunia yang hidup di
kegelapan. Dunia pararel ini dikuasai oleh VUDO, organisasi hitam yang dipimpin
sosok yang amat kejam bernama Rasputin. Suatu hari, ilmuwan di Bumi berhasil
membuat sebuah portal yang bisa menghubungkan Bumi dan dunia pararel tersebut.
Melihat peluang tersebut, VUDO mengambil kesempatan untuk memasuki Bumi untuk
merampas semua kekayaan alam Bumi. Sumber daya kekuatan VUDO datang dari tujuh
buah power stone. Dari tujuh benda
tersebut, seorang anak muda dari terpilih untuk memilikinya, ia pun berubah
menjadi pahlawan untuk menyelamatkan Bumi dari serangan makhluk Jahat.[2]
Seperti itulah kurang lebih gambaran
tentang cerita Bima Satria Garuda, sangat khas seperti cerita serial Kamen Rider di Jepang. Kekuatan yang di
ciptakan untuk kejahatan, namun di pegang oleh orang yang baik lalu di gunakan
untuk melawan balik kejahatan tersebut. Bima Satria Garuda, yang dibuat sepanjang 26 episode, mulai
tayang pada 30 Juni 2013 setiap Minggu pukul 08.30 WIB, dan sudah berakhir pada tanggal 22
Desember 2013.
Reino Ramaputra Barack
atau yang biasa di kenal dengan nama Reino Barack, dialah yang menjadi tokoh
kunci yang melatar belakangi terciptanya
serial ini. Secara otomatis, dia pula yang menjadi propagandis di serial Bima
Satria Garuda. “Scene shooting live
action BIMA akan mengambil lokasi-lokasi di Indonesia, khususnya di
Jakarta. Ide cerita yang dikemas baik oleh Ishimori Production dan RCTI membuat
program ini sangat layak untuk disimak agar masyarakat Indonesia, khususnya
anak-anak, dapat memetik banyak dampak positif dari program ini. Program ini
juga memberikan peluang khusus kepada sponsor dan pengiklan untuk menciptakan
sebuah campaign product yang baru
dalam bentuk licensing, sponsorship,
built in advertising dan merchandising. Ini merupakan model bisnis baru di
dunia entertainment di Indonesia.
Melalui program ini, kami percaya model bisnis ini akan jauh lebih
menjanjikan,” ungkap Reino R. Barack.[3]
Dari pernyataan tersebut,
sasaran dalam tayangan ini lebih di tujukan kepada anak-anak Indonesia. Sosok
kepahlawanan yang melekat pada Bima Satria Garuda di harap mampu mengajarkan
nilai-nilai kebaikan, keberanian, semangat, pantang menyerah dalam membela
kebenaran kepada anak-anak. Di sisi lain, Reino Barack juga berharap akan ada
banyak sponsor dan pegiklan untuk menciptakan campaign product.
Banyak teknik propaganda
yang di gunakan dalam serial ini. Yang paling sering di gunakan adalah teknik Glittering Generalities, contohnya adalah kata bijak di
setiap pembukaan serial ini. Kata bijak tersebut digunakan untuk membuat kita
menerima dan menyetujui hal itu tanpa memeriksanya terlebih dahulu. Tak hanya
di setiap pembukaan saja, cukup banyak kata bijak yang muncul di setiap
episodenya, baik itu keluar dari mulut tokoh-tokoh protagonis ataupun
antagonis. Contohnya adalah yang di katakan dua tokoh protagonis Ray dan Reza
ketika di hina Rasputin sang pemimpin tokoh antagonis di serial ini, “Kami
memang makhluk lemah, tapi kami tidak sendirian. Bumi adalah rumah kami,
harapan manusia bumi tumbuh di sini. Harapan mereka membuat kami kuat.”
Kemudian transfer, teknik ini digunakan dengan
memakai pengaruh seseorang yang populer dan di kagumi. Dalam serial Bima Satria
Garuda ini, bekerja sama dengan Ishimori Pro sebagai pihak yang sudah profesional
dan memiliki popularitas tersebut juga termasuk dalam teknik propaganda ini,
dengan begitu para penonton bisa lebih percaya dengan kualitas kostum, special effect, serta cerita yang di
sajikan dalam serial ini. Dengan adanya kerjasama ini di harapkan juga mampu
terjadi transfer knowledge antara
Ishimori Pro dengan kru Bima Satria Garuda. Serial Bima Satria Garuda menjadi
lebih percaya diri lagi dengan menggandeng Stella JKT48 (salah satu member
JKT48, idol group lokal yang sedang
naik daun saat ini) sebagai tokoh heroine
dalam serial ini, lalu Camui Gackt (artis populer asal Jepang) yang mendapat
peran sebagai mentor BIMA di beberapa episode, dan Haruka Nakagawa (member
JKT48 yang dulu merupakan member AKB48, idol
group asal jepang). Dengan mendatangkan artis-artis tersebut, serial ini
menjadi lebih di lirik lagi oleh para penggemar artis-artis tersebut.
Tak hanya
fokus dalam layar kaca saja, Bima Satria Garuda juga memiliki kegiatan
propaganda di luar serialnya. Plain Folks, seperti dengan menjenguk
anak kecil yang menyandang penyakit mematikan, memberikannya mainan, kemudian
kegiatan tersebut di liput oleh infotaiment. Ada juga kegiatan bagi-bagi boneka
gratis, hingga mengadakan lomba mewarnai BIMA di sekolah-sekolah dasar yang
berada di kawasaan Jakarta. Namun kecintaan BIMA terhadap anak-anak juga bisa
di saksikan di beberapa episode-nya.
Seperti saat BIMA mengalami ketakutan ketika berhadapan dengan monster gagak
yang bisa terbang, ia putus asa dan merasa gagal karena sebagai Ksatria Garuda
BIMA tidak mampu terbang. Saat itu di kisahkan ada seorang anak kecil yang
sedang berjuang melawan penyakitnya takut untuk di operasi. Lalu kemudian BIMA
datang untuk menyemangatinya sehingga anak itu berani untuk di operasi, semangat
untuk sembuh anak tersebut menginspirasi BIMA agar pantang menyerah. Pada
akhirnya BIMA memiliki kekuatan baru untuk terbang ke angkasa lalu mengalahkan
monster gagak.
Di luar
propaganda yang berbau kebenaran dan kebaikan, serial ini juga menggunakan
teknik card stacking. Mungkin memang
benar kejahatan harus di musnahkan dan bumi harus di lindungi, namun adegan fighting yang berbahaya dan kerap kali
di tiru oleh anak-anak jarang sekali di singgung. Padahal tidak semua masalah
bisa diselesaikan dengan pukulan, tendangan, dan pertarungan.
Selain
menggunakan teknik-teknik propaganda seperti yang di sebutkan di atas, bila di
tinjau menurut sistemnya, serial ini juga kaya akan simbol-simbol yang
dituangkan dalam nama, kostum, dialog, dan lokasi syuting. Nama BIMA Satria
Garuda terdengar sangat Indonesia sekali, karena nama BIMA sudah sangat
familiar sebelumnya karena di ambil dari tokoh populer dalam pewayangan
Jawa. Menggunakan kostum bertemakan
Garuda karena burung ini di anggap sebagai hewan mitologi lokal yang digunakan juga
sebagai lambang negara Indonesia. Dialog dalam serial ini menggunakan tata
bahasa Indonesia yang baik dan benar sehingga terdengar kaku. Hal ini bertujuan
untuk mengajarkankan kembali bahasa Indonesia yang benar supaya anak-anak tidak
tenggelam dalam bahasa gaul. Pemilihan lokasi syuting juga bagian dari
propaganda, mungkin banyak yang tidak menyadari hal tersebut. Dari monas hingga
bunderan HI, lokasi yang merupakan tempat-tempat yang cukup di kenal banyak
orang.
Di sisi lain
saat menjelang liburan, saat itulah waktu yang tepat untuk menjual mainan.
Dengan memunculkan tokoh hero yang
baru dan form (perubahan wujud super)
BIMA yang baru pada serial mingguannya, maka secara otomatis akan keluar juga mainan
barunya. Mirip dengan cara Kamen Rider dalam
urusan menjual mainannya.
Bima Satria
Garuda, mungkin pada serial ini masih banyak konsep yang terjebak oleh Ishimori
Pro, meski segala sesuatunya harus melewati persetujuan Reino Barack. Tayangan
ini benar-benar mirip dengan Kamen Rider,
tak hanya dari segi cerita, Rider kick
alias tendangan maut yang menjadi ciri khas Kamen
Rider pun dimiliki oleh BIMA. Upgrade
Form, konsep 1 monster untuk 2 minggu, dan lain-lainnya juga dimuliki BIMA.
Memang pada dasarnya serial Tokusatsu
adalah budaya pop Jepang, makabisa dibilang Bima Satria Garuda itu merupakan fushion
culture antara
Indonesia dan Jepang dalam dunia hiburan di televisi. (Satria Dwinanda, 2014)
[1] Maryati, “BIMA
Satria Garuda, Ksatria Baja Hitam Indonesia,” http://www.antaranews.com/berita/373453/bima-satria-garuda-ksatria-baja-hitam-indonesia
(7
Januari 2014).
[2] Arya, “Tokusatsu
Hero Bima Satria Garuda Telah Lahir,” http://www.hotgame-online.com/news-and-feature/news/tokusatsu-hero-bima-satria-garuda-telah-lahir/ (7 Januari 2014)
[3] Tika
Oktavianingsih, “Super Hero Fenomenal Lahir Di Indonesia: Bima Satria Garuda,” http://www.rcti.tv/contents/read/103/bima-satria-garuda
(7
Januari 2014)