Rabu, 30 April 2014

SEPERCIK KEHANGATAN DALAM COSPLAY CABARET


Dunia cosplay adalah dunia yang menarik, salah satunya adalah mengenai cosplay cabaret, dan saya banyak belajar di dalamnya. Awal saya mengenal cosplay adalah ketika di tawari seorang teman untuk membantunya dalam cosplay cabaret. Apa itu cosplay cabaret? Anggap saja seperti pertunjukan drama teaterikal yang di bawakan oleh suatu tim cosplay. Berawal dari sebatas menjadi pemeran pembantu, saya jadi pecandu. Lalu apa yang menarik? Dari sini kita tidak hanya di tuntut untuk membuat kostum, make-up, dan belajar seni peran saja, namun juga belajar bekerja sama dengan sebuah tim. Selain itu juga bisa belajar mengisi suara karakter yang akan di perankan. Kadangkala dibutuhkan juga kita untuk mempelajari koreografi berantem biar nggak asal berantem, atau juga belajar membuat properti panggung. Selain itu (bila mau) kita juga bisa belajar membuat naskah hingga menyusun BGM.

Persiapan membuat suatu pertunjukan cosplay cabaret lebih menguras pikiran timbang cosplay individu. Kenapa? Jelas problem utama ada pada orang-orangnya yang berjumlah banyak, semakin banyak orang maka semakin susah di atur pula. Dalam urusan ini, tanggung jawab menjadi prioritas utama. Sudah beberapakali saya menangani proyek kabaret, dan sudah beberapakali pula saya di khianati rekan saya sendiri. Entah itu properti yang belum tersedia ketika hari-H, teman yang mendadak menyatakan mundur dari proyek, dan berbagai masalah yang lain. Itu sudah biasa, dan memang kunci sukses untuk menangani suatu proyek kabaret adalah sabar serta selalu siap siaga dengan plan B, C, D, E, F, hingga G.

Albatross Force at CLAS:H Elimination Yogyakarta, 26 April 2014 (Photo by: Reza) 

Selaku penulis yang sok tahu, ada beberapa tips dari saya bila anda ingin membuat sebuah pertunjukan cosplay cabaret:
1.) Pilih teman yang sekiranya punya tanggung jawab tinggi dan waktu senggang yang mencukupi.
2.) Jangan paksa teman anda untuk menjadi chara tertentu. Biarkan dia memilih sendiri, namun jika mau anda bujuk supaya tertarik pada chara yang anda kehendaki juga gapapa sih.
3.) Berikan deadline yang jelas pada teman-teman anda, serta jangan bosan-bosan anda menanyai mereka tentang progress kostum/properti yang mereka kerjakan.
4.) Selesaikan naskah dan BGM secepatnya, karena menurut saya lebih efektif melakukan latihan dengan audio yang siap pakai daripada memegang naskah kasar.
5.) Poin yang terpenting, ciptakan hubungan yang baik dengan semua rekan tim anda! Karena chemistry menjadi yang utama di sini, baru skill individu.

                Mungkin membuat suatu kabaret terdengar sangat merepotkan, padahal biasanya hanya di pakai sekitar 10-20 menit saja. Eits tunggu dulu, justru ini yang bikin seneng. Yang biasanya bikin properti sendirian, sekarang ada temennya. Yang biasanya latihan buat perform cosplay cuma 2 orang, sekarang bisa lebih banyak orang. Yang biasanya di panggung cuma ciat-ciat 3 menit doang, sekarang bisa lebih dari 5 menit. Yang biasanya cosplay ga ada gandengannya, sekarang langsung bergerombol. Yap, menurut saya di dalam proses ber-cosplay cabaret itu selalu meninggalkan sepercik kehangatan tersendiri. Karena yang menarik dari cosplay cabaret itu adalah prosesnya, merepotkan tapi mendekatkan, dan ketika tampil di atas panggung itu adalah waktu untuk menikmati segalanya. Menang atau kalah dalam kompetisinya itu urusan langit.

                Dan satu hal lagi yang musti jadi catatan, perihal “wadah” untuk cosplay cabaret. Jangan terlalu berharap dengan ini kalian akan balik modal ataupun jadi kaya, berbeda dengan cosplay competition, kenapa? Tinggal di nalar saja, imbalan dari cabaret competition kecil kemungkinan bisa mengganti semua yang telah tim kalian keluarkan selain kepuasan batin. Contoh kasarnya, hadiah tunainya Rp. 5.000.000,- dan musti di bagi ke 10 orang di dalam tim kalian, padahal biaya untuk 1 kostum per orangnya saja Rp. 1.000.000,- belum lagi sama biaya properti panggung atau kebutuhan lainnya. Tapi bukan berarti menutup kemungkinan untuk nyari untung sih, bila tidak mau rugi bisa juga sih memakai kostum yang seadanya atau minimalis, siapa tau hanya dengan modal cerita yang menarik bisa memenangkan kompetisi. Tapi intinya ya kalau mau bagus ya jangan setengah-setengah. Nah, minatkah kamu untuk mencoba seni pertunjukan cosplay cabaret? Siapa tau anda di pertemukan dengan takdir anda karenanya.
(Satria Dwinanda, 2014)