Kamis, 15 Agustus 2013

COSPLAYER TIPE SEPERTI APA ANDA?



Cosplay, sebuah istilah untuk hobi seseorang yang gemar memakai pakaian imajinatif baik dari sebuah karakter populer maupun hasil dari imajinasi pribadi. Dalam tulisan ini saya tidak akan membicarakan sejarah cosplay, hanya saja sekedar mencoba memaparkan pendapat serta perasaan saya ketika menggeluti dunia yang tidak biasa ini. Ya, sebuah another dimension yang penuh dengan seni dan kreatifitas tanpa batas.

Cosplay bukan hobi ecek-ecek yang bisa semua orang lakuin. Butuh perjuangan, ketekunan, modal, dan proses di dalamnya! Karena kostum yang akan digunakan tidak hadir begitu saja di depan mata. Apalagi untuk cosplayer yang berdiri di atas panggung. Para cosplayer harus berjuang dari mengumpulkan uang untuk membeli bahan ataupun membeli kostum jadi, tekun dalam membuat kostum (bila kostum dibuat sendiri), tekun dalam membuat background music, tekun dalam membuat property, tekun dalam berlatih koreografi, dan tekun dalam hal lain yang menunjang cosplaynya.

Dari segi kostum, menurut saya ada 4 jenis kostum dalam cosplay. Yang pertama adalah kostum yang menggunakan armor yang biasanya dibuat dengan bahan busahati atau fiber. Yang kedua adalah kostum yang menggunakan bahan kain. Maka, yang tidak mahir membuat armor atau tidak punya uang untuk membeli/memesan armor bisa menggambil jalan ini. Nah, yang ke tiga adalah jenis kombinasi. Dimana kain dan armor di padukan,  tidak full armor dan tidak full kain. Dan yang terakhir adalah telanjang! Yap, cosplay titan. He he....

Nah segitu saja pengantar mengenai kostum, karna pada tulisan ini saya lebih tertarik untuk membahas isu-isu yang cukup hangat untuk didiskusikan mengenai dunia cosplay. Namun sebelumnya saya akan membedakan jenis cosplayer dulu. Menurut saya pribadi, bila dilihat dari tempatnya akan terbagi menjadi 3 jenis;

  • Stage Cosplayer : menurut saya ini adalah jenis cosplayer yang paling ideal. Karena cosplayer tersebut berani tampil di atas panggung dan memerankan karakter yang dibawakannya, tidak hanya sekedar membanggakan foto-fotonya di jejaring sosial.
  • Street Cosplayer : istilah costreet pasti tidak asing lagi di telinga cosplayer. Ya, istilah yang digunakan untuk menyebut orang-orang yang bercosplay namun tidak berdiri di atas panggung. Mereka Cuma nampang  dan ikut meramaikan event tersebut. Awas, disini sering terjadi out of chara. Apa itu out of chara? Kita bahas nanti.
  • Social Media Cosplayer :  Cuma bercosplay di dunia maya, biasanya tipe ini membanggakan foto-foto hasil photosessionnya. Entah itu sudah masuk photoshop atau belum.

Nah, itu tadi jenis cosplayer bila dilhat dari tempatnya. Terus ada lagi nih tipe cosplayer dari sifat dan wujudnya yang memicu isu-isu tak sedap;

  • Tsakep Cosplayer : Cosplayer yang bangga dengan paras mereka. Disini, make-up berperan penting. Begitu juga unsur-unsur pendukung seperti wig, softlens, aksesoris, dan hal lainnya. Gara-gara ini, banyak orang yang tidak pede dengan kualitas tampangnya mengangkat isu cosplay itu hanya untuk orang-orang cakep. Padahal masalah ini bisa ditutupi dengan mengcosplaykan karakter yang bertopeng.
  • Costester : istilah yang saya buat untuk yang hobi costest di jejaring sosial. Apa itu costest? Costume test alias ngetes kostum, biasanya kostumnya belum jadi atau hanya sekedar ngetes wig dan make-up. Nah ini yang memancing timbulnya isu fenomena maraknya cosplayer abal-abal yang cuma costas-costes doang gak ada action.
  • Wigplayer : cuma modal wig dan syukur kalok masih kepoles make-up. Kadang nongol di event-event, kadang juga nongol di facebook. Nggak salah sih, cuma jadi agak janggal kalok make wig doang ngaku cosplayer tanpa bukti kongkrit selain wig yang memperlihatkan dia emang beneran cosplayer. Maka dari itu fenomena ini lebih tepat disebut wigplay daripada cosplay, karena tida ada unsur kostum di dalamnya.
  • Cosfaker : fenomena ini muncul di dunia maya. Seseorang yang mengaku dirinya seorang cosplayer namun ia cosplay menggunakan foto cosplay orang lain. Nah yang tipe pendusta gini yang layak di cemooh.

  Sebenarnya masih banyak lagi isu-isu dunia cosplay yang menarik di bahas. Dari ada yang beranggapan cosplay itu hobi elit, terus oknum yang tidak suka dengan munculnya cosplayer-cosplayer baru yang menjamur, fenomena cosplay yang digunakan untuk mengamen, pembawaan karakter yang out of chara, pokoknya banyaklah. Fenomena tersebut menjadikan para cosplayer kadang naik pitam dan berhasrat tinggi untuk mengkritik cosplayer lain yang dianggapnya sampah. Bahkan tak hanya sesama cosplayer yang panas karena hal-hal tersebut, namun para kaum yang hidup di dunia jepang-jepangan kadang juga ikut-ikutan panas. Dan itu sering terjadi di dunia maya!

   Oke, saya singgung dikit masalah kasus out of chara, dimana karaketer yang memperlihatkan sifat dan tingkah laku tidak sesuai dengan karakter yang ia kenakan. Banyak sekali yang membenci hal seperti ini. Sebenarnya kalau kita bisa mikir lebih waras dikit ini bukan hal besar yang memicu api pertikaian. Jangan terlalu fanatik, lihat dulu dimana out of chara tersebut di tempatkan. Di panggung kompetisi? out of chara jelas mengurangi penilaian juri. Di cerita kabaret? tergantung alur ceritanya gimana. Di acara komedi? ya hanya sebatas untuk komedi seperti sailormoon banci yang sering kita lihat di salah satu stasiun tv swasta kita. Di foto? Lebih baik kita cek dulu foto itu di upload untuk kepentingan apa. Di jalan? tidak usah di pedulikan karena tidak dalam ajang kompetisi. Atau di tong sampah? Nah ini seperti kasus naruto bareng akatsuki main sepak bola  melawan tim si madun. Saya pikir anda cukup cerdas untuk memilah antara mana yang layak di bash atau di abaikan.

   Selain itu fenomena yang lagi trend saat ini adalah munculnya banyak cosplayer yang di anggap abal-abal. Ahhh yang begini nih yang sering memicu konflik dunia maya yang tak berujung. Konflik tidak jelas antara cosplayer yang merasa pro dan newbie. Kalau menurut saya pribadi, males banget membahas yang seperti itu.  Apa lagi untuk ikut campur urusan cosplayer lain. Persetan mau pro apa newbie, yang penting kita bercosplay sesuai jalan yang kita inginkan.

   Lalu, apa tujuan saya menulis tulisan ini?
  
   Sebenarnya dalam tulisan ini saya hanya ingin mengkritik cosplayer yang bisanya cuma aktif koar-koar nyari ribut di dunia maya. Why? Mungkin mereka tidak merasakan betapa lelahnya latihan untuk perform di panggung, atau merasakan susahnya untuk on chara seperti para cosplayer yang suka costreet. Menurut saya, menjadi cosplayer dunia maya bukan hal sepele yang hanya butuh memamerkan hasil foto cosplaynya saja, namun disini juga butuh ATTITUDE yang baik.

   Well, anda mau fokus menjadi stage cosplayer, street cosplayer, social media cosplayer, atau fokus di ketiganya itu terserah anda. Masing-masing mempunyai tingkat kesulitan tersendiri. Yang penting bisa saling menghargai aja dan melakukan yang terbaik di jalur cosplay yang ingin di tempuh. Tidak perlu menghina yang masih pemula, tidak perlu mempermasalahkan hal-hal yang memicu perdebatan berkepanjangan, tidak perlu juga memprovokasi isu-isu semacam cosplay digunakan sebagai sales atau badut ulang tahun. Meskipun tulisan ini juga berbau menghina dan mempermasalahkan hal tersebut, maka dari itu jangan di tiru, wkwkkwkkwk! Yang penting kita cosplay dan kita senang!

Ini hanya sekedar wacana semata, ambil yang baik dan buang yang jelek. Saya bukan pakar cosplay ataupun admin fanpage pecinta cosplay, tidak ada maksud menggurui, kita sama-sama belajar aja. Jadi mohon maaf jika ada penjelasan yang ngawur. Salam Jiwa Nusantara!
(Satria Dwinanda, 2013)

2 komentar:

  1. izin copas kak buat tugas sekolah blog^^

    BalasHapus
  2. Boleh tau costreet out of chara itu contohnya seperti apa? (Saya ingin belajar tentang costreet)

    BalasHapus